Dalam rangka mendukung proses belajar menggunakan kelas maya dibutuhkan berbagai perangkat lunak yang pada umumnya berbasis web. Secara umum ada dua jenis perangkat lunak pendukung kelas maya yaitu perangkat lunak Learning Management System (LMS) dan Learning Content Management System (LCMS). Akan tetapi, dalam perkembangannya dan seiring meluasnya pengguna Social Network (SN) muncul lah beberapa perangkat lunak pendukung kelas maya seperti Social Learning Network (SLN) sebagai salah satu alternatif bentuk kelas maya. Pada artikel ini kita akan sama-sama memahami tentang jenis jenis perangkat lunak pendukung kelas maya.
Jenis jenis perangkat lunak pendukung kelas maya
Jenis Jenis Perangkat Lunak Pendukung Kelas Maya |
1. Learning Management System (LMS)
Jenis perangkat lunak pendukung kelas maya yang pertama adalah LSM.
Menurut Courts dan Tucker, Learning Management System adalah perangkat
lunak yang digunakan untuk mengelola proses belajar mengajar,
mengirimkan isi (content delivery system), dan melacak aktivitas dalam
jaringan seperti memastikan hadirnya siswa dalam kelas maya, memastikan
waktu pengumpulan tugas, dan melacak hasil pencapaian siswa. Sedangkan
menurut Kerschenbaum dalam LMS Selection Best Practices, Learning
Management System adalah sebuah aplikasi yang berfungsi
mengadministrasikan secara otomatis berbagai kegiatan belajar mengajar.
Perangkat lunak ini sangat bermanfaat untuk guru karena memudahkan berbagi sumber belajar, berinteraksi, dan berdiskusi dengan siswa nya, menyampaikan pengumuman, memberi tugas dan ujian, serta memberikan penilaian. Sedangkan siswa dapat membaca materi belajar, menjawab pertanyaan, berdiskusi, serta mengirimkan tugas dan menjawab soal-soal ujian. Contoh dari Learning Management System (LSM) adalah; MOODLE (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment), Dokeos, aTutor.
Perangkat lunak ini sangat bermanfaat untuk guru karena memudahkan berbagi sumber belajar, berinteraksi, dan berdiskusi dengan siswa nya, menyampaikan pengumuman, memberi tugas dan ujian, serta memberikan penilaian. Sedangkan siswa dapat membaca materi belajar, menjawab pertanyaan, berdiskusi, serta mengirimkan tugas dan menjawab soal-soal ujian. Contoh dari Learning Management System (LSM) adalah; MOODLE (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment), Dokeos, aTutor.
Ada juga aplikasi yang digabungkan dari LSM dan SN, yaitu aplikasi
Edmodo. Edmodo hadir sebagai media pembelajaran yang menarik dan mudah
digunakan. Kemudian Edmodo dikenal dengan Jejaring Sosial Pembelajaran
(Social Learning Networks). Untuk mengetahui lebih detail apa itu
edmodo? dan bagaimana cara daftar Edmodo untuk siswa dan guru. Saya akan
membahas nya pada artikel yang akan datang.
2. Learning Content Management System (LCMS)
Yang kedua dari jenis perangkat lunak pendukung kelas maya adalah Learning Content Management System (LCMS) adalah teknologi yang berkaitan dengan sistem manajemen pembelajaran yang difokuskan pada manajemen, pengembangan dan penerbitan konten. Sebuah LCMS merupakan lingkungan ‘multi-user’ dimana pengembang dapat membuat, menyimpan, menggunakan kembali, mengelola, dan mengirimkan konten pembelajaran digital dari sebuah objek pusat repositori. Contoh dari LCMS antara lain; Claroline yang dikembangkan oleh UCL (Universitas Katolik Louvain) di Belgia pada tahun 2001 e-doceo solutions.
Perbedaan LMS dan LCMS
Perbedaan yang paling menonjol dari LMS dan LCMS adalah LMS merupakan media interaksi antara siswa dan guru, sedangkan LCMS adalah media yang sering digunakan oleh penulis konten maupun perusahaan penerbit konten.
3. Social Learning Network/s (SLN/SLNs)
Jejaring sosial atau social network (SN) adalah sebuah jejaring sosial yang memuat hubungan sosial dan hubungan interpersonal. Lebih jelasnya, Social Learning Network adalah sebuah aplikasi atau laman yang memungkinkan penggunanya untuk berkomunikasi dalam jaringan (daring) dengan satu sama lain dengan cara saling bertukar informasi, berkomentar, mengirim dan menerima pesan baik itu berupa gambar, audio dan video.
2. Learning Content Management System (LCMS)
Yang kedua dari jenis perangkat lunak pendukung kelas maya adalah Learning Content Management System (LCMS) adalah teknologi yang berkaitan dengan sistem manajemen pembelajaran yang difokuskan pada manajemen, pengembangan dan penerbitan konten. Sebuah LCMS merupakan lingkungan ‘multi-user’ dimana pengembang dapat membuat, menyimpan, menggunakan kembali, mengelola, dan mengirimkan konten pembelajaran digital dari sebuah objek pusat repositori. Contoh dari LCMS antara lain; Claroline yang dikembangkan oleh UCL (Universitas Katolik Louvain) di Belgia pada tahun 2001 e-doceo solutions.
Perbedaan LMS dan LCMS
Perbedaan yang paling menonjol dari LMS dan LCMS adalah LMS merupakan media interaksi antara siswa dan guru, sedangkan LCMS adalah media yang sering digunakan oleh penulis konten maupun perusahaan penerbit konten.
3. Social Learning Network/s (SLN/SLNs)
Jejaring sosial atau social network (SN) adalah sebuah jejaring sosial yang memuat hubungan sosial dan hubungan interpersonal. Lebih jelasnya, Social Learning Network adalah sebuah aplikasi atau laman yang memungkinkan penggunanya untuk berkomunikasi dalam jaringan (daring) dengan satu sama lain dengan cara saling bertukar informasi, berkomentar, mengirim dan menerima pesan baik itu berupa gambar, audio dan video.
Situs Social Network Sites (SNS) seperti Facebook atau Twitter, pengguna
diberikan kebebasan untuk melakukan interaksi, komunikasi, dan
kolaborasi. Dengan kata lain, mekanisme bersosialisasi melalui jaringan
ini telah terbukti dapat meningkatkan hubungan para penggunanya dan
memfasilitasi komunikasi nonverbal melalui media seperti audio dan video
maupun gambar.
Social learning network (SLN) atau Jejaring Sosial untuk Pembelajaran, menurut Kordesh (2000) merujuk pada koneksi interpersonal melalui interaksi dengan tujuan utama untuk pengembangan pengetahuan. Lebih jelasnya, Social learning network merujuk pada beberapa kejadian.
Penggunaan Social Network (SN) untuk pembelajaran dalam pendidikan formal.
Penggunaan SN oleh para siswa dalam sebuah diskusi yang dilaksanakan secara informal.
Penggunaan laman yang secara khusus dirancang untuk pembelajaran melalui jejaring sosial (Social Learning Networkatau SLN).
Penggunaan SLN yang secara khusus dikembangkan sendiri oleh guru.
Social learning network (SLN) atau Jejaring Sosial untuk Pembelajaran, menurut Kordesh (2000) merujuk pada koneksi interpersonal melalui interaksi dengan tujuan utama untuk pengembangan pengetahuan. Lebih jelasnya, Social learning network merujuk pada beberapa kejadian.
Penggunaan Social Network (SN) untuk pembelajaran dalam pendidikan formal.
Penggunaan SN oleh para siswa dalam sebuah diskusi yang dilaksanakan secara informal.
Penggunaan laman yang secara khusus dirancang untuk pembelajaran melalui jejaring sosial (Social Learning Networkatau SLN).
Penggunaan SLN yang secara khusus dikembangkan sendiri oleh guru.
0 Komentar